Suku bangsa Asmat
Daerah kebudayaan suku bangsa Asmat adalah daerahpegunungan
di bagian selatan Papua (Irian). Suku bangsa Asmat terdiri dariAsmat Hilir dah
Asmat Hulu
Asmat Hilir bertempat tinggal di dataran rendahyang luas
sepanjang pantai yang tertutup hutan rimbun, rawa dan sagu. Sedangkansuku Asmat
Hulu bertempat tinggal di daerah berbukit-bukit dengan padang rumputyang luas.
Suku bangsa Asmat menggunakan bahasa lokal yaitu bahasa Asmat.
A. Sistem Religi / Kepercayaan
Dalam kepercayaan masyarakat Asmat, suku bangsaAsmat
sekarang ini merupakan keturunan dewa yang turun dari dunia ghoib.Dewa-dewa itu
turun ke bumi dan mendarat di suatu tempat di pegunungan. Darisana mereka
berpetualang dengan berbagai tantangan menelusuri sungai hinggatiba di daerah
mana suku Asmat berdiam saat ini. Salah satu dewa yang dikenaladalah
Fuumeripitsy yang dianggap sebagai nenek moyang suku Asmat di telukFlaminggo
Masyarakat Asmat mempercayai macam-macam roh yangdigolongkan
ke dalam 3 (tiga) jenis, yaitu :
Arwah nenek moyang yang baik, yang disebut Yi – ow
Arwah nenek moyang yang jahat, yang disebut Osbopan
Arwah nenek moyang yang jahat akibat orang itu mati konyol
disebut Dambin – ow
Orang Asmat juga mengenal macam-macam upacarakeagamaan untuk
berkomunikasi dengan arwah nenek moyangnya, antara lain denganmenghiasi
perisai, mengukir topeng, atau pembuatan patung.
Pembuatan benda-benda ini biasanya dimeriahkandengan pesta
makan, nyanyian dan tarian serta peragaan kisah petualangan dewaFuumeripitsy
dengan gerakan dan dialog
B. Sistem Bahasa
Bahasa baik lisan, tulisan, maupun isyaratmerupakan komponen
kebudayaan. Dengan bahasa, dengan bahasa, manusia dapatmemberikan arti secara
aktif pada suatu obyek materiil sehingga bahasa dapatmerupakan dasar
kebudayaan. Manusia dapat berkomunikasi karena adabahasa-bahasa yang digunakan
sebagai alat penghubung.
C. Sistem kesenian
Suku bangsa Asmat memiliki bidang seni ukiranterutama ukir
patung, topeng, perisai gaya seni patung Asmat, meliputi :
1. Gaya A, Seni Asmat Hilir dan
Hulu Sungai.
Patung-patung dengan gaya ini tersusun dari ataske bawah
menurut tata urut silsilah nenek moyangnya. Contohnya, mbis yangdibuat jika
masyarakat akan mengadakan balas dendam atas kematian nenek moyangyang gugur
dalam perang melawan musuh.
2. Gaya B, Seni Asmat Barat
Laut.
Bentuk patung gaya ini lonjong agak melebar bagianbawahnya.
Bagian kepala terpisah dari bagian lainnya dan berbentuk kepalakura-kura atau
ikan. Kadang ada gambar nenek moyang di bagian kepala, sedangkanhiasan bagian
badan berbentuk musang terbang, kotak, kepala burung tadung,ular, cacing, dan
sebagainya.
3. Gaya C, Seni Asmat Timur.
Gaya ini merupakan ciri khusus gaya ukir orangAsmat Timur.
Perisai yang dibuat umumnya berukuran sangat besar bahkan melebihitinggi orang
Asmat. Bagian atasnya tidak terpisah jelas dari bagian lain dansering dihiasi
garis-garis hitam dan merah serta titik-titik putih.
4. Gaya D, Seni Asmat Daerah
Sungai Brazza.
Perisai gaya D ini hampir sama besar dan tingginyadengan
perisai gaya C, hanya bagian kepala terpisah dari badannya. Morif yangsering
digunakan aladalh hiasannya geometris seperti lingkaran, spiral,siku-siku dan
sebagainya.
Kesenian yang berhubungan dengan upacara keagamaanatau
penghormatan kepada roh nenek moyang, yaitu :
1) Mbisu adalah pembuatan
tiang mbis ataupatung nenek moyang
2) Yentpojmbu, adlah
pembuatan dan pengukuhanrumah Yew
3) Tsyembu, adalah
pembuatan dan pengukuhanperahu lesung
4) Yamasy, adalah upacara
perisai
5) Mbipokumbu, adalah
upacara topeng
D. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan dalam suatu kebudayaan
meliputipengetahuan tentang:
Alam sekitarnya
Alam flora dalam daerah tempat tinggalnya
Alam fauna dalam daerah tempat tinggalnya
Zat-zat bahan-bahan mentah dan benda-benda dalam lingkungan
Tubuh manusia
Sifat-sifat dan kelakuan sesama manusia
Ruang dan waktu
Pengetahuan tentang alam sekitarnya berupapengetahuan
tentang musim-musim, bintang-bintang, dan tentang sifat-sifat darigejala-gejala
alam
Pengetahuan tentang alam flora merupakan salahsatu
pengetahuan dasar bagi kehidupan manusia dalam masyarakat kecil, terutamamata
pencaharian yaitu pertanian. Pengetahuan tentang fauna merupakanpengetahuan
dasar, suku-suku bangsa hidup dari berburu dan perikanan. Dagingbinatang
merupakan unsur penting dalam makanan.
Pengetahuan tentang ciri-ciri dan zat-zatbahan-bahan mentah,
benda-benda sekelilingnya juga penting bagi manusia karenatanpa itu manusia
tidak mungkin dapatmempergunakan alat-alat hidup.
Pengetahuan tentang tubuh manusia dalam kebudayaanbelum
banyak dipengaruhi oleh ilmu kedokteran modern.
Pengetahuan dan ilmu untuk menyembuhkanpenyakit-penyakit
dalam masyarakat pedesaan dilakukan oleh para dukun dantukang pijat. Manusia
yang hidup dalam masyarakat perlu mengetahui sesamamanusia termasuk pengetahuan
tentang sopan-santun bergaul, norma dansebagainya.
Pengetahuan tentang ruang dan waktu meliputisistem untuk
menghitung, mengukur, menimbang, untuk mengukur waktu misalnyadengan tanggalan.
E. Sistem kemasyarakatan
Suku bangsa Asmat, dalam sistem kelerabatanmengenal 3 (tiga)
bentuk keluarga, yaitu :
Keluarga Inti Monogamy dan Kandung Poligami
Keluarga Luas Uxorilokal : keluarga yang telah menikah
berdiam di rumah keluarga dari pihak istri
Keluarga Ovunkulokal : keluarga yang sudah menikah bediam di
rumah keluarga istri pihak ibu.
Di samping itu, orang-orang Asmat tinggal bersamadalam rumah
panggung seluas 3 x 4 x 4 meter yang disebut Tsyem. Ini jugaberfungsi sebagai
tempat penyimpanan senjata dan peralatan berburu, bercocoktanam, dan menangkap
ikan. Suku bangsa Asmat mengenal rumah panggung Yew seluas10 x 15 meter.
Fungsinya sebagai rumah keramat dan untuk upacara keagamaan. Yewini pada
umumnya di kelilingi oleh 10 – 15 tsyem dan rumah keluarga Luas.
Masyarakat Asmat mengenal sistem kemasyarakatandisebut
Aipem. Pemimpin Aipem biasanya mengambil prakarsa untukmenyelenggarakan
musyawarah guna membicarakan suatu persoalan atau pekerjaan.Syarat untuk dapat
dipilih menjadi pemimpin Aipem yaitu harus orang-orang yangpandai berkelahi,
kuat dan bijaksana.
F. Sistem Mata Pencaharian
Pada masyarakat yang tingkat peradaban ataukebudayaan masih
sederhana, mata pencahariannya juga bersifat sederhana. Sistemmata pencaharian
meliputi : berbur dan meramu, bercocok tanam di ladang,bercocok tanam dengan
irigasi, beternak dan mencari ikan.
Beruburu dan meramu merupakan bentuk matapencaharian yang
tertua dan terjadi di berbagai tempat di dunia. Untukmeningkatkan hasil berburu
biasanya dengan teknik tertentu missalnya dengancara ilmu ghaib.
Di samping itu ada kebiasaan membagi hasil buruankepada
kerabat maupun tetangga. Sisanya diproses dan dijual kepada msyarakatluar dan
ke pasar-pasar. Bercocok tanam di ladang merupakan bentuk bercocoktanam tanpa
irigasi, tetapi lambat laun diganti dengan bercocok tanam menetap :bercocok
tanam di ladang terdapat di daerah rimba tropik terutama di AsiaTenggara.
Bercocok tanam dengan irigasi timbul di berbagaidunia yang
terletak di perairan sungai besar, karena tanahnya subur. Beberapahal yang perlu
diperhatikan yaitu masalah tanah, modal, tenaga kerja danmasalah teknologi
tentang irigasi, konsumsi, distribusi dan pemasaran.Berternak biasanya
dilakukan di daerah sabana, stepa dan gurun. Di Asia tengahmemelihara kuda,
unta kambing dan domba.
Mencari ikan juga merupakan mata pencaharian yangtua ini
dilakukan manusia zaman purba yang hidup di dekat sungai, danau ataulaut.
G. Sistem Teknologi
Sistem teknologi dari suatu suku bangsa ataumasyarakat masih
sederhana, karena dilihat dari dasar-dasar, bahan-bahan, carapembuatan dan
tujuan pemberian. Peralatan hidup terdiri dari :
a Alat produksi
Berdasarkan macam bahan mentahnya maka berupaalat-alat batu,
tukang, kayu, bambu dan logam. Menurut K.T Oakley dalam budayaberjudul ”Man The
Tool Maker”, teknik pembuatan alat-alat batu adalah dengan :pemukulan
(Percussion Hacking), penekanan (Presure Feaking), pemecahan(Chipping) dan
penggilingan (Glinding). Alat-alat produksi dalam masyarakattradisional
dibedakan menurut fungsi dan lapangan pekerjaannya. Berdasarkanfungsinya,
alat-alat produksi berupa alat potong, alat tusuk, alat menyalakanapi, alat
pukul dan sebagainya. Berdasarkan lapangan pekerjaannya, alat-alatproduksi
berupa alat ikat, alat tenun, alat pertanian, alat menangkap ikan, dansebagainya.
b Senjata
Senjata dalam kebudayaan tradisional dibedakannmenurut
fungsi dan pemakaiannya. Menurut fungsinya dapat berupa alat potong,alat tusuk,
senjata lepas. Sedang menurut pemakaiannya senjata digunakan untukberburu,
berperang dan sebaginya.
c Wadah
Dalam budaya masyarakat tradisional, wadahdigunakan untuk
menyimpan, emnimbun dan membawa barang. Berdasarkan bahanmentahnya wadah
tersebut terbuat dari kayu, bambu, kulit kayu, tempurung dantanah liat. Ada
pula yang terbuat dari serat-serat seperti keranjang.
Selain tempat penyimpanan, wadah digunakan untukmemasak atau
membawa barang (transportasi)
d Makanan
Makanan dilihat dari bahan mentahnya berupasayur-sayuran dan
daun-daunan, buah-buahan, biji-bijian, daging, susu, ikan dansebaginya.
e Pakaian
Pekaian merupakan benda budaya yang sangat pentingbagaimana
tingkat kebudayaan masyarakat tercermin dari cara pemilihan danmengenakan
pakaian. Pada masyarakat tradisional cara berpakaian msih sangatsederhana. Dari
bahan mentahnya, pekaian terbuat dari daun-daunan, sepertidiikat dan dicelup.
Ditinjau dari fungsinya, pakaian tradisional dibagi menjadi4 (empat) macam,
yaitu :
1) Alat untuk melindungi
tubuh dari pengaruhalam (panas dan dingin)
2) Lambang keunggulan
3) Simbo yang dianggap
suci
4) Sebagai perhiasan
Pada masysarakat modern, fungsi pakaian sudahlebih komplek
dan bervariasi. Selain keempat fungsi tersebut, pakaian merupakansimbol dan
status sosial budaya.
f Perumahan
Rumah merupakan tempat berlindung bagi manusia.Rumah
tradisional menurut bahan mentahnya dibuat dari serat, jerami, kayu,bambu,
kulit pohon .
Ada 3 (tiga) bentuk
rumah, yaitu :
1) Rumah setengah dibawah
tanah (semisub-terranian dwelling)
2) Rumah di atas tanah
(surface dwellings)
3) Rumah-rumah di atas
tiang (Pile dwelling)
Dilihat dari pemakaiannya rumah sebagai tempatberlindung
dibagi ke dalam rumah tadah angin, tenda-tenda, rumah menetap.
Rumah menetap dapat dibedakan menjadi : rumahtempat tingggal
keluarga kecil, rumah tempat tinggal keluarga besar,rumah-rumah suci,
rumah-rumah pemujaan dan sebagainya
g Alat – alat
transportasi
Alat-alat transportasi dengan segala jenis danbentuknya
merupakan unsur kebudayan. Sejak zaman purba, manusia telahmengembangkan alat
transportasi, walaupun sifatnya masih sederhana. Padamasyarakat tradisional,
alat-alat transportasi terpenting adalah rakit/sampan, perahu,kereta beroda,
alat seret dan binatang. Sejak dulu manusia telah menggunakanbinatang sebagai
alat transportasi. Di siberia sejak dahulu orang telahmenggunakan sapi, kerbau,
keledai, dan gajah sebagai alat angkut. Asia Utaradan Kanada Utara, rusa Reider
dan anjing menjadi binatang transpotasi yangpenting. Untuk mengangkut barang
menggunakan alat yang disebut Travois dan alatseret (sledge)
No comments:
Post a Comment